REVIEW BUKU
PENGANTAR PUBLIC RELATIONS: TEORI DAN PRAKTIK
(KEITH BUTTERICK)
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Public Relations dan Keprotokolan yang diajarkan oleh Bapak Aris Baharuddin,
S.Pd., M.Ab
![](file:///C:/Users/USER~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg)
OLEH :
NAMA
NIM
KELAS
|
: NURUL AISYAH
: 1666040002
: B
|
PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019
Judul buku :
Pengantar Public Relations :Teori dan Praktik
Penulis : Keith Butterick
Jumlah halaman : 254 halaman
Penerbit : PT
RAJAGRAFINDO PERSADA
Cetakan : III
BAB :
15 BAB
![](file:///C:/Users/USER~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.jpg)
Dalam buku Pengantar Public Relations ini terdapat 15 Bab yang membahas
mulai dari asal mula Public relations atau biasa yang disingkat dengan PR
hingga peluang berkarir di bidang Public relations.
BAGIAN PERTAMA : TEORI PUBLIC RELATIONS
BAB I TEORI PENGANTAR
ᵜ
Teori PR sangatlah penting karena membantu
para praktisi PR menjalankan tugasnya sehingga lebih baik dan lebih efektif. PR
mulai muncul pada abad ke-20 yaitu usaha untuk memperoleh perhatian dan media
yang sudah dijalankan sejak lama yang merupakan fungsi PR, sementara syarat
utama PR adalah memiliki kemampuan untuk menulis rilis berita yang dipakai di
media.
ᵜ
Antara periklanan (advertising), dan PR
biasanya bagi mahasiswa yang baru belajar tentang PR kesulitan membedakannya.
Berdasarkan penelitian oleh Context Analytics (2009), PR memiliki peran yang
lebih penting dari periklanan dalam hal mempertahankan merek (brand value).
Adapun teori PR yang digunakan adalah teori Gruning.
BAB II
ASAL MULA PUBLIC RELATIONS
ᵜ
Definisi PR dari rangkuman semua definisi
penelitian Rex Harlow (akademisi Amerika Serikat) yang mengidentifikasi
sebanyak 472 definisi yang telah dihasilkan, merangkum semua elemen dan menarik
satu definisi global, yaitu : “PR adalah fungsi manajemen yang unik yang
membantu membangun dan memelihara jalur komunikasi, memunculkan pemahaman,
kerja sama antara organisasi dan publiknya; melibatkan manajemen permasalahan
dan isu; membantu manajemen untuk terus menginformasikan dan tanggap terhadap
opini publik; mendefinisikan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk
melayani kepentingan umum; membantu manajemen untuk tetap mengikuti dan
memanfaatkan perubahan secara efektif, melayani sebagai sistem peringatan dini
untuk membantu mencegah kecenderungan negatif; dan menggunakan penelitian yang
sehat dan etika komunikasi sebagai alat utamanya. (Harlow, 1976: 36). Dari
berbagai definisi yang terus dikritisi, penulis mengambil satu definisi yang
mungkin mewakili, yaitu menurut Cutlip, Center dan Broom (2000: 6) mendefinisikan
bahwa, “Public Relations adalah fungsi manajemen yang mengidentifikasi,
membangun dan mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan antara
organisasi dengan berbagai publik yang menjadi penentu kesuksesan dan
kegagalannya.”
ᵜ
Salah satu contoh kutipan orang yang
menyampaikan sejarah PR, yaitu menurut Cutlip, dkk (2000: 102): Komunikasi
informasi untuk memengaruhi pandangan dan tindakan dapat ditelusuri dari awal
peradaban. Para arkeolog menemukan sebuah buletin di Irak yang mengatakan bagaimana
para petani di tahun 1800 SM bercocok tanamn dan melakukan irigasi dengan baik.
Publik relations telah digunakan berabad-abad yang lalu di Inggris, dimana saat
itu Raja dijaga oleh Lord Chancellor sebagai “Penjaga suara hati raja”.
ᵜ
Kajian antara teori dan praktik diilustrasikan
oleh dua orang figur –Ivy Ledbetter Lee (1877-1934) dan Edward Bernays
(1981-1955) – yang memberikan kontribusi tentang praktik PR. Menurut Lee, PR
adalah ‘seni’ dimana kreativitas dan inovasi harus kritis, sementara Edward
Bernays yang memperoleh pengaruh dari pamannya dari teori psikologi, Sigmund
Freud, ia mengatakan bahwa PR bisa jadi ‘keilmuan’ praktis.
ᵜ
Ada sebuah contoh praktik komunikasi yang
disebut sebagai “the public be damned” dari PR, yang memberikan
pelajaran besar. Istilah ini dikenalkan pertama kali oleh William Vanderbilt.
Pada kasus itu ia ditanya oleh seorang reporter kenapa dia masih menjalankan
perusahaan kereta apinya meski dalam keadaan rugi. Jawaban Vanderbilt adalah, “the
public be damned. Apa peduli publik terhadap kereta api, kecuali mendapatkan
harga serendah mungkin. Tentu saja kami ingin melakukan segala yang
memungkinkan bagi kepentingan kemanusiaan secara umum, namun itu setelah
pertama-tama kita meliha hal yang menguntungkan bagi diri kita sendiri.” Menurut
Tedlow (yang dikutip dalam Pearson, 1992).
Awal mula terbentuknya ‘Press Release’ yang
ditulis oleh Lee saat mendapat klien pertama pada tahun 1906 yaitu Pennsylvania
Railroad Company (Harrison dan Moloney, 2004). Perusahaan ini terkenal tidak
suka berbicara kepada jurnalis atau hanya sekedar memberi informasi, karena
dengan mengkomunikasikannya mereka beranggapan telah mengakui kelemahan mereka.
Lee mengubah praktik tersebut dengan membuka akses kepada jurnalis dan
berbicara dengan mereka. Pada Oktober 1906, setelah peristiwa tabrakan kereta
yang menewaskan 50 orang korbannya, Lee menulis apa yang disebut para ahli PR
sebagai ‘Press Release’, pernyataan terbuka dari perusahaan kereta api
Pennsylvania diterbitkan di New York Times dan mendapatakan penghargaan
dari masyarakat atas keterbukaan dan kejujurannya. Dengan mensistematisasi
komunikasi dan mendorong perusahaan untuk lebih terbuka, Lee memperlihatkan
adanya manfaat dari komunikasi yang baik.
Edward Bernays yang lebih dikenal sebagai ‘Bapak
PR’ yang mengenalkan sistem dan ilmu pengetahuan tentang PR. Ia sebagai
keponakan psikolog Sigmund, dia mencoba untuk menggunakan pandangan pamannya
untuk memanipulasi opini publik.
ᵜ
Perkembangan internasional dunia PR dimulai
dari negara yang memiliki hubungan kuat dengan Amerika Serikat.
ᵜ
Umumnya aktivitas PR di sektor swasra dibatasi
pada periklanan, tetapi kendati demikian kisah public relations
mengenaik hubungan mereka dengan propaganda, citra para praktisi sendiri, dan
struktur serta terminologi yang diadopsi dalam konsultasi, tetap penting. PR
terbatas pada aktivitas semacam agen pers, perusahaan internasional dan
organisasi nasional (L’Etang, 2004: 58)
ᵜ
Teori komunikasi adalah studi tentang
bagaimana cara manusia berkomunikasi satu sama lain. Faktor yang mendorongnya,
adalah tumbuh dan berkembangnya media massa dan kemajuan teknologi komunikasi.
Pertumbuhan media massa ini dibarengi dengan peningkatan dalam iklan. Maka
berpengaruh dengan munculnya televisi, radio dan para pengiklan berusaha
mencari tahu apakah penempatan iklan mereka akan memiliki dampak dan apakah
cara ini akan membuat mereka menjadi lebih efektif (Littlejohn, 2002).
Ada beberapa model komunikasi yaitu model
komunikasi Laswell (dan model linear yang dikembangkan oleh Claude Shannon dan
Warren Weaver), Model Linier atau teori peluru (bullet theory), model
komunikasi two step (seperti chat-rooms, message boards, Myspace, YouTube dan blog)
ᵜ
Penelitian komunikasi dan teori PR yang
berhubungan dengan pengirim informasi dan penerimanya maka dalam teori
komunikasi ada ‘audiens’ atau ‘massa audiens’ untuk mengenali karakter kelompok
yang menjadi target komunikasi/ publik.
ᵜ
Grunig dan Hunt dalam manajemen PR
menymbangkan empat model berdasarkan kerja para praktisi, yaitu
1.
Agen pers/Model Publisitas
2.
Model informasi publik
3.
Model Dua-Arah Asimetris
4.
Model Dua-Arah Simetris
ᵜ
The Excellence Project yang
merupakan panduan praktis bagi para praktisi PR yang diaplikasikan dalam PR
dilihat dari pengertian tentang PR berikut.
Public Relations memberikan kontribusi pada
keefektivitasan organisasi PR bisa membantu menyatukan antara tujuan organisasi
dengan harapan dari khalayak sasaran. Kontribusi ini memiliki nilai ekonomis
bagi organisasi. Public Relations memberikan kontribusi pada keefektivitasan
dengan membangun kualitas hubungan jangka panjang dengan khlayak sasaran.
Public Relations paling memungkinkan untuk memberikan kontribusi bagi
keefektivitasan ketika senior PR manager adalah bagian dari koalisi dominan
dimana dia bisa memiliki kekuasaan untuk membentuk tujuan organisasi dan
membantu menentukan mana eksternal publik yang paling strategis. (Grunig, 1992:
156)
BAB III
PEMASARAN, PERIKLANAN & PUBLIC RELATIONS:
EKSPLORASI DAN PENJELASAN MENGENAI PERSAMAAN DAN PERBEDAAN
ᵜ
Fokus dari pemasaran adalah melayani
penjualan. Pemasaran adalah cara bagaimana kita bisa mendapatkan pembeli atas
barang dan jasa baik untuk pembeli atau beriklan, sedangkan PR adalah salah
satu alat yang digunakan untuk menarik perhatian dan minat calon pembeli. Dapat
dilihat pentingnya pemasaran bagi perusahaan yaitu melihat dua tipe bisnis yang
berbeda, yaitu marked-let company (perusahaan yang berorientasi pasar) dan
product-led company (perusahaan yang berorientasi pada produk).
ᵜ
Dalam dunia pemasaran dikenal Marketing Mix
yang digunakan pertama kali pada 1964 oleh Profesor Neil Borden. Elemen marketing
mix yaitu Four P’s adalah produk (product), harga (price),
lokasi (place), dan promosi (promotion). Adapun bentuk-bentuk
pemasaran batu contohnya Google, pemasaran Gerilya dan pemasaran Virus (viral
marketing) dan kampanye iklan menggunakan media sosial untuk menghasilkan brand
awareness.
ᵜ
Pada abad ke-21 periklanan menjadi bagian
integral dari banyak kehidupan kita dan mendarah daging dalam kesadaran kita
sehingga banyak orang percaya bahwa ekonomi tidak dapat berjalan tanpanya
(Jefikins, 2000).
Argumen tentang iklan, ‘Dunia modern
bergantung pada periklanan. Tanpa periklanan produsen dan distributor tidak
akan mampu menjaul, pembeli tidak akan pernah tahu dan mengingat barang dan
jasa, serta dunia industri modern akan mengalami kehancuran. (Jefkins
&Yasdin, 2000: 2)
ᵜ
Perbedaan PR dan periklanan menurut
Brassington & Pettitt (2000: 783), bahwa “periklanan biasanya membahas
tentang bagaimana berbicara dengan pelanggan atau calon pelanggan, PR
mendefinisikan khalayak sasarannya jauh lebih luas, beberapa diantaranya bahkan
tidak memiliki hubungan secara langsung secara bisnis dengan organisasi, dan
dengan begitu PR memuat keragaman kebutuhan komunikasi yang luas dan tujuannya
tidak selalu terarah pada penjualan.
ᵜ
Marketing Public Relations (MPR) atau PR Pemasaran adalah PR yang secara khusus
mendukung aktivitas penjualan. Tujuannya (didefinisikan oleh Kitchen, 2002)
adalah untuk mendapatkan kesadaran dan membangun penjualan melalui hubungan
antara konsumen dan merek.
BAB IV
MANAJEMEN REPUTASI
ᵜ
Dowling (1994: 18) mendefinisikan reputasi
perusahaan sebagai “hasil evaluasi (penilaian) yang menggambarkan citra
perusahaan menurut masyarakat.”
Perusahaan yang memiliki reputasi
baik lebih dihargai dinilai dari produk yang berkualitas, pelayanan terhadap
pelanggan secara baik dan memenuhi apa yang diinginkan pelanggan. Sedangkan
perusahaan dengan reputasi buruk sering memberikan pelayanan buruk sehingga
dihargai dengan rendah dan menghasilkan kualitas produk yang buruk.
ᵜ
Manajemen reputasi akan meningkatkan mutu PR,
nilai kepercayaan terhadap PR dan peran sentral PR dalam organisasi.
ᵜ
Menurut penelitian Weber Shandwick dan
Reputation Institute (2006), ada 6 elemen inti yang secara bersama-sama
membentuk bangunan reputasi perusahaan yaitu: Tanggung jawab, Komunikasi,
Barang dan Jasa, Bakat, Matriks, dan Kepemimpinan.
ᵜ
Faktor yang membantu perusahaan dalam
membangun reputasi yang baik:
1.
Kualitas barang dan jasa
2.
Hubungan dengan pelanggan dan mendengar
pendapat pelanggan
3.
Kepemimpinan perusahaan yang kuat serta
struktur dan kultur perusahaan
4.
Pemenuhan kontrak
5.
Reputasi, gaya dan visi kepemimpinan dari
seorang Chief Executive Officer
6.
Membangun profil media
7.
Relasi dengan warga masyarakat
ᵜ
Persoalan yang dihadapi perusahaan ketika
berhubungan dengan komunikasi online adalah kecepatan penyebaran informasi
negatif yang dapat merusak reputasi
perusahaan. Kadang hal tersebut menyebabkan serangan publisitas yang hampit
tidak dapat dikendalikan.
ᵜ
PR dan manajemen reputasi berhubungan erat,
namun keduanya memiliki fungsi yang
berbeda. PR lebih bersifat spesifik dan bertanggung jawab atas beberapa bidang
seperti media relations, public affairs, crisi management, event management
and branding. Sedangkan manajemen reputasi dalam pendekatannya lebih
holistik dan melibatkan seluruh karyawan. Selain itu faktor-faktor yang dapat
dipengaruhi oleh fungsi PR untuk membangun reputasi, yaitu Good Corporate
Governance, Increased Share Value, A Reputation For Innovation, Corporate
Social Responsibility (CSR), Peran dan kepemimpinan CEO perusahaan dan
kepuasan karyawan.
BAB V
MANAJEMEN KRISI : BAGIAN PENTING DARI PUBLIC
RELATIONS
ᵜ
Tahun 1984, Lagadec mendefinisikan krisis
sebagai “Suatu situasi dimana sejumlah organisasi dihadapkan dengan permasalahn
yang genting, mengalami tekanan kuat yang berasal dari luar maupun situasi
ketegangan sengit yang terjadi di dalam, kemudian secara brutal dan untuk
jangka waktu yang panjang saling menyerang satu sama lain. Semua dalam suatu
masyarakat komunikasi massa, dengan kata lain dalam kontak langsung, untuk
selalu menjadi pemberitaan radio dan televisi dan pada media cetak untuk
beberapa waktu (Ogrizek & Guillery, 1999)
ᵜ
Elemen-elemem perencanaan krisis komunikasi
yaitu :
1.
Perencanaan
2.
Tim manajemen
3.
Proses komunikasi
4.
Evaluasi pascakrisis
BAB VI
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN ETIKA
ᵜ
Salah satu alasan mengapa industri memunculkan
kritik adalah kapan pun pada saat politisi atau perusahaan bermasalah maka
tindakan pertama yang dilakukan PR adalah selalu menjadi penasihat mereka.
Namun ketika perusahaan memutuskan untuk menerima pekerjaan atas nama klien
yang tercemar, ternyata justru menyebabkan turunya citra industri PR secara
keseluruhan. Maka salah satu taktik yang paling kontroversial yang digunakan
oleh konsultan PR adalah menciptakan Front organisation yaitu sebagai
suatu organisasi yang dimaksudkan untuk mewakili satu agenda yang dalam
kenyataannya melayani beberap kelompok atau keinginan para sponsor yang
tersembunyi atau jarang diungkapkan.
ᵜ
Baker & Martinson (2002) mengatakan ada
lima prinsip yang harus dipatuhi individu dalam melakukan pekerjaan, yaitu
kebenaran (truthfulness), otentisitas (authenticity), rasa hormat
(respect), keadilan (equity), dan tanggung jawab sosial (social
responsibility).
ᵜ
Grunig dan Hunt (1984) menyarankan bahwa apa
yang dibutuhkan para praktisi PR adalah definisi umum mengenaik apa yang
dimaksdu bersikap etis yang kemudian dapat diterapkan dalam situasi-situasi
individu sebagaimana mereka muncul. Dua prinsip etika Grunig dan Hunda yaitu,
praktisi PR yang etis (ethical practitioners) dan tindakan-tindakan
praktisi yang etis harus sedapat mungkin tidak memiliki konsekuensi negatif
bagi yang lain.
BAGIAN KEDUA : PRAKTIK PR
BAB VII RUANG LINGKUP PRAKTIK PR
ᵜ
Ada dua alasan Inggris diakui sebagai paling
maju di Eropa, yaitu kekutan dan karakteristik media Inggris telah merangsang
pertumbuhan industri PR, dan lokasi Inggri merupakan lokasi penting untuk
perusahaan PR Amerika yang ingin memperluas industrinya ke Eropa.
BAB VIII
IN-HOUSE PUBLIC
RELATIONS
ᵜ
Executive Director of Corporate Affairs and
Communications General Dynamics –Mark Douglas- mendeskripsikan peran in-house PR, “ saat ini
praktik in-house corporate memiliki perbedaan mencolok dibanding sepuluh
tahun lalu. Dahulu semua kegiatan dilakukan dengan amatir, isi rilis pers
didasarkan pada kesepatakan dengan perusahaan. Upah yang diterima PR sangat
minim. Dan ketika masa-masa ekonomi yang buruk melanda, mungkin PR akan menjadi
korban pertama yang diberhentika. Saat itu fungsi komunikasi perusahaan tidak
dihargai. (CIPR/DTI Survey, 2006: 10)
ᵜ
Komunikasi internal seharusnya dioperasikan
menggunakan kode etik yang jelas dan menjadi : Transparan, Jelas, Singkat, Informatif,
dan Independen.
ᵜ
Budaya sebuah organisasi memengaruhi bagaimana
cara karyawan berkomunikasi satu dengan lain, “Bilamana budaya organisasi
mengakomodasi komunikasi sebagai aliran perintah satu arah dari supervisor
kepada bawahan, maka komunikasi kurang unggul. Jika manajemen senior membuat
keputusan strategis dengan cara yang sangat terpusat, mencari masukan hanya
dari pihak yang memiliki kewenangan formal, maka PR kurang unggul (Dozier,
1995: 136)
BAB IX
KONSULTAN PUBLIC
RELATIONS
ᵜ
Konsultan PR berada dari beberapa kategori
yang akan memberikan empat layanan, yaitu :
1.
Konsumen
2.
Keuangan
3.
Lobi dan hubungan publik
4.
Komunikasi-komunikasi korporasi
ᵜ
Konsultan akan berada pada kategori :
1.
Kantor dari perusahaan PR Multinasional
2.
Konsultan-konsultan PR dengan jaringan
regional
3.
Perusahaan besar tanpa jaringan Regional
4.
Perusahaan kecil dan menengah
5.
Para praktisi ‘Lifestyle’/ Freelance.
ᵜ Layanan yang
diberikan oleh konsultan besar maupun kecil secara umum mencakup :
1.
Hubungan media
2.
Manajemen krisis dan isu
3.
Komunikasi internal/karyawan
4.
Perencanaan dan nasihat komunikasi strategis
5.
Pelatihan media
6.
Manajemen kantor berita eksternal
7.
Manajemen reputasi
8.
Manajemen acara
BAB X
STRATEGI, PENELITIAN, PENGUKURAN DAN EVALUASI
ᵜ
Program PR yang ideal seharusnya berdasarkan
pada struktur berikut ini :
ü R : Research (Riset)
ü A : Action (Aksi)
ü C : Communication (Komunikasi)
ü E : Evaluation (Evaluasi)
ᵜ
Desain metode penelitian PR untuk melihat
peran dan tempat organisasi dan setting organisasi di dunia, adalah :
1.
Audit komunikasi
2.
Sosial/ audit lingkungan/ pemindaian/
pemantauan
3.
Pemetaan pemangku kepentingan
BAB XI
MENEMPATKAN KAMPANYE PR YANG EFEKTIF KE DALAM
SUATU PRAKTIK
ᵜ
Hubungan media dalam kampanye PR ada dua
komponen, yaitu : Kepengarangan dan pendistribusian, dan berurusan dengan
permintaan-permintaan media
ᵜ
Mengidentifikai media kunci dan kontak terkait
dengan target audiens kampanye dengan memilih satu diantara beberapa hal :
1.
Pers khusus / perdagangan
2.
Pers nasional
3.
Pers lokal
4.
Media penyiaran (radio dan TV)
5.
Media elektronik
BAB XII
KOMUNIKASI PERUSAHAAN & PR KEUANGAN
ᵜ
Van Riel (2005) menyatakan bahwa komunikasi
perusahaan :
Merupakan sebuah instrumen manajemen yang
dengan seefektif dan seefektif mungkin mengharmonisasikan semua bentuk
komunikasi internal dan eksternal yang digunakan secara sengaja, sehingga
menciptakan basis menyenangkan bagi hubungan dengan kelompok di mata organisasi tersebut bergantung.
ᵜ
Ada tiga kegiatan pokok PR keuangan, yaitu :
-
Kalender keuangan
-
Aktivitas PR/ pemasaran seputas saran Initial
Public Offering (IPO)
-
PR dalam perubahan struktur seperti
pengambilan, merger, atau akuisisi.
BAB XIII
PEMERINTAH DAN SEKTOR PUBLIK
ᵜ
Ada tiga elemen kunci dalam program-program
pemasaran sosial :
1.
Tujuan utama dari capaian suatu kesejahteraan
sosial tertentu (lebih dari sekadar keuntungan komersial)
2.
Sebuah proses bertahap yang sistematik untuk
menjawab persoalan-persoalan jangka pendek, menengah dan panjang
3.
Penggunaan dari suatu rentang teknik-teknik
dan pendekatan pemasaran untuk mencapai tujuan ini.
ᵜ
Pemasaran produk memiliki 4 P (Product,
Price, Place Promotion) dan menurut Austin dan Pinkleton (2006), pemasaran
sosial memiliki 6-P yaitu : Public, Product, Price, Promotion, Positioning,
Place.
BAB XIV
DARI KEGIATAN AMAL
HINGGA SELEBRITIS: RAGAM DAN PERBEDAAN PRAKTIK PR
ᵜ
Kegiatan PR memberi ruang bagi lembaga-lembaga
amal untuk memantau kesaaran akan suatu kondisi dan perilaku publik terhadap
mereka. Lembaga amal akan menggunakan beragam teknik dan berbagai kampanye
dalam rangka untuk terus membangun audiens-audiens baru. Masalah lain yang
dihadapi adalah terlalu banyak amal. Sebuah gejala dimana konsumen dihujani
terlalu banyak pesan kampanye dan terlalu banyak permintaan untuk berdonasi.
Sebagai hasilnya mereka menjadi bingun atau justru menjadi tidak peka.
ᵜ
Lembaga-lembaga amal berkampanye mulai dari
menggerakan publisitas untuk menggalang dana hingga mencoba merubah RUU atas
nama anggota mereka untuk melawan RUU yang berdampak merugikan.
Adapun cara lembaga amal berkampanye, yaitu melalui :
1.
Selebritis
2.
Olahraga
3.
Sponsorship
BAB XV
PELUANG PR (DAN ANDA) SELANJUTNYA
ᵜ
Tantangan terbesar yang dihadapi industri PR
adalah bagaimana secara kolektif merespon perubahan yang bersifat teknologi dan
tantangan konsekuensi struktural yang disajikan oleh distribusi elektronik
baru.
ᵜ
Berikut kualitas dari PR, yaitu :
1.
Kemampuan untuk bekerja sama
2.
Kemampuan komunikasi verbal dan tertulis
3.
Pengorganisasian
4.
Imajinasi
5.
Kemampuan untuk meneliti dan mempelajari
6.
Berpikir sendiri dan menunjukkan inisiatif
7.
Kesabaran dan akal sehat
8.
Antusiasme dan komitmen
9.
Kemampuan untuk bekerja dibawah tekanan
10.
Kapasitas untuk beradaptasi dan belajar dalam
kondisi yang berbeda
11.
Siap untuk terus mempelajari keterampilan dan
kemampuan baru.
KEPROTOKOLAN
ᵜ
Dari segi bahasa, protocol berasal dari bahasa latin protocollum,
yang terdiri atas kata yaitu protos dan kolla, yang artinya
lembar pertama dari dokumen resmi (the first leaf of legal document).
ᵜ Protokol adalah
serangkaian aturan-aturan keupacaraan dalam segala kegiatan resmi yang diatur
secara tertulis maupun dipraktekan, yang meliputi bentuk-bentuk penghormatan
terhadap negara, jabatan kepala negara atau jabatan menteri yang lazim dijumpai
dalam seluruh kegiatan antar bangsa.
ᵜ
Aktivitasnya
terdiri atas 5 hal yaitu:
1. Tata ruang
2.
Tata upacara
3.
Tata Tempat
4.
Tata Busana
5.
Tata Warkat
ᵜ Dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1987 Tentang Keprotokalan bahwa jenis-jenis kegiatan keprotokolan
meliputi:
1. Umum/Kenegaraan
2.
Universitas/Perguruan
Tinggi/kedinasan instansi.
Jenis
kegiatan yang bersifat umum, dapat pula berlaku di tingkat Universitas/Perguruan Tinggi/
Kedinasan instansi, antara lain berbentuk:
1. Upacara Pelantikan dan serah terima jabatan
2. Upacara penandatangan naskah kerjasama
3.
Upacara Sumpah
pegawai
4.
Upacara
peresmian / pembukaan gedung baru
5.
Peresemian
pembukaan seminar, symposium, diskusi dan sebagainya.
Jenis
kegiatan yang bersifat Universitas/ Perguruan Tinggi:
1. Upacara Dies Natalis
2. Upacara Wisuda Sarjana
3. Upacara Pengukuhan Guru Besar
4. Upacara Promosi Doktor / Doktor Honoris Causa.