Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
selamat malam akhi dan ukhti. alhamdulillah malam ini ada kesempatan untuk berbagi pengetahuan lagi. Baiklah, menyangkut perasaan dan hobby, setiap orang mepunyai berbagai hal yang berbeda di antara kesamaan. diantaranya, hoby. Ada yang suka bermain, melukis, bikin novel dan juga puisi. Nah disini saya akan membagikan sebuah kumpulan puisi yang merupakan buatan sendiri. tapi mungkin puisi ini tidaklah sebagus seperti penulis lainnya. karena saya menulis puisi berasal dari keseharian dan perasaan saya. hehe. baiklah langsung saja ya. selamat membaca .
MENAPAKI JALAN KEHIDUPAN
Langkah tertatih goyahkan iman
Tapaki langkah demi langkah
Demi menunaikan lakon kehidupan
Langkahku semakin berat
Ketika coba kupercepat
Tiada keikhlasan jalani hidup
Bebanpum kian terasa berat
Hening dan damai,,,
Sunyi dan senyap,,,
Aku terlelap,,,
Terbuai harapan,,,
Tumpulkan semangat,,,
Aku harus terus melangkah !!!
SINARMU
Ku berlari
diantara rerumputan yang berkejaran
Berdiri
bersama dengan titik air
Dalam pagi menghujung
Ku saksikan sisa-sisa cahaya
malam
Sinar mu kini datang menghadang
Kulalui meski bersinar terik
Kuhadang dengan api berkobar
dalam jiwa
Meski tulang tak lagi bisa
Tetesan embun pagi menghalangi
langkahku
Menatap dalam, apa yang ada
padanya
Dia berlari menjauh kemudian
lenyapnya
Sinar mu kini tampak di hadapanku
Sang mentari pagi…
ISI HATI
Sendiri menutup diri
Pikiran melayang jauh bersama
angin
Menatap apa yang kulihat
Hati ingin ikut bicara
Tapi dunia tak merestui
Sendiri menutup diri
Di depan kayu yang berisikan buku
Menulis isi hati dengan symbol
Tapi tak ada yang mengerti
Kubuka gerbang kamarku
Hembusan angin membawa jiwa
Melayang dan berhembus
Dunia tak sama dengannya
RUANGAN KECILKU
Bell telah berdentang
Saatnya kembali ke hidupku
Dimana hidup itu penuh dengan
warna-warni
Rumahku,,,
Berhenti di titik tujuan yang
kutuju
Ku sempatkan singgah diruangan
yang luas itu
Kemudian kembali ke ruangan ku
yang kecil
Yang terbenam rencana yang begitu
menumpuk
Homework, no
Test, no
Next, kududuk didepan layar,
pikiran melayang
Kutindis tombol itu dengan lambat
Sejalan dengan yang kupikirkan
Rutinitas yang setiap hari
kulakukan
Melayangkan pikirkan diruangan
yang kecil itu
Menatap alam dan semua
disekelilingku
Bertanya pada diri sendiri
Menuangkan semuanya pada lembaran
kerjaku.
INI DIRIKU
Aku bingung,,,,
Salahkah dengan diriku ini ?
Salahkah dengan takdirku?
My god, ku bersimpuh menengadah
Ampuni diriku yang berburuk sangka
kepada-Mu
Setiap langkah selalu
bergandengan dengan Tanya
Berselisih dengan kenyataan
Tersenyum menatap impian
Dan bersapa salam dengan
kehidupan
Aku bingung,,,
Ku jalaninya dengan penuh harapan
Harapan yang tak berujung
Meski tertatih, ku terus berkobar
Karena impian, dan karena Dia
Ini diriku, bukan orang lain
Inilah perbedaan yang kumiliki
Yang Tak dapat ku ketahui
jalannya
Hati kan tetap tersenyum
menyaksikan diriku
Meski berbeda, dan jauh berbeda.
DI ATAS SAJADAH
Sunyi malam menyelimuti
Ku tutup pintu rapat-rapat
Ku tengok ke arah luar
Sunyi dan tak berkehidupan
Merasakan sunyi dimalam dingin
Dimana ku tak berhenti terisak
Teringat kesalahan yang terlintas
Jiwa terkikis dengan rasa sesal
Kikisan yang begitu berat,
mendalam
Tangis, rintik semakin merambat
Hingga menjalar kesemua ruangan
Ku langkahkan kaki membasuh muka
Sampai dengan ku basuh kakiku
Bersimpuh di atas sajadah
Memohon dan meminta padanya
Walau air mata terus terjatuh
Tapi kuharus tetap mengingatnya
Walau kesedihan begitu pedih
Tapi kuat dihadapannya itu
mungkin lebih indah
On the prayer rug
Silent night enveloped
My closed door meeting meeting
I look outwards, silent and
nothing life
Feel
lonely in the cold night
Where I did not stop sobbing
Remembering error occurred
Eroded
soul with a sense of regret
Scraping is so heavy and deep
Weeping and patter increasingly
creeping
Up to all rooms
My
footstep wash my face
Until I wash my feet
Knelt on a prayer rug
Begged and asked him
Though
the tears continued to fall
But must still remember
Though sadness so poignant
But strong in front of him was
perhaps more beautiful.
JALUR HIDUP SEMAKIN SINGKAT
Senja menyapa, tanda malam kan
datang
Malam sunyi, tanpa hidup
Gonggongan anjing sesekali
mencekam
Meliputi kegelapan malam
Pagi pun tiba dengan sinar
terangnya
Tersenyum menyambut pepohonan
hijau
Lalu siang menghadap
Memancarkan teriknya yang sangat
panas
Jalur hidup semakin singkat
Telah banyak yang terlewati
Diantaranya ada banyak goresan
Penyempurna pun beragam
Kita kan kembali
Di suatu tempat nyata
Tapi belum sekarang
Masih banyak tugas dipondok ini
Dan perbekalan yang harus dijaga
pagi hingga malam menjelang.
Malam Yang Mencekam
Kesunyian kini kurasakan
Di dalam kamar kecilku
Bersama sebuah layar dan tombol
Dan juga secangkir gelas
Ku
masih terus menekan tombol
Masih
tetap focus
Tanpa
peduli malam akan berlalu
Kesunyian
yang semakin tambah mencekam
Apa yang kucari pun belum ku
temukan
Apa yang kuharapkan belum ku
dapat
Tapi karena dari diriku
Maka terus kulanjutkan
KERTAS PUTIH TELAH MENJADI HITAM
Kertas putih di atas meja
Di temani pena bertinta hitam
Jari tangan yang tak
henti-hentinya bergerak
Suara ricuh pun semakin bertambah
Buku telah menjadi abu
Damai kini berubah menjadi
kericuhan
Kebaikan kini di sampingkan
Kejelekanlah yang di kedepankan
Kertas putih telah menjadi hitam
Dari banyaknya tulisan dari pena
bertinta
Kebaikan kini tergantikan dengan
keburukan
Dari mulut yang terus
berpengetahuan
Sifat manusia telah terlumuri
noda
Noda yang mudah dihilangkan
Tapi, malas tuk menghilangkannya
Noda itu hanya dibiarkan
Sudah tahu itu salah
Masih saja dilakukan
Tahu itu benar
Tapi tidak berniat untuk
melakukannya.
Cahaya Dibalik Kegelapan
Meraba dalam gelapnya malam
Mencari setitik cahaya hati
Mencari kemana arahnya
Merangkak langkah demi langkah
Kucoba bangkit dari malam
Menapaki setiap gumpalan
kegelapan
Menjaring sesak didalamnya
Menemukan jalan tikus diantara
kegelapan.
Seperti impianku yang terhalang
kegelapan
Saat setitik cahaya mulai Nampak
Kegelapan menutupnya
Dia tak pernah lelah mencegat
jalannya cahaya itu
DI BANGKU KELASKU
Aku membisu dalam diam
Aku memandang dalam kesendirianku
Tak ingin diganggu sang mentari
Tetap berangan-angan kemana ku
mau
Dalam ramai ku melayang
Bersenda gurau dengan sinar sang
mentari pagi
Bertatapan awan yang tenang
Mengabaikan pandangan pada hujan
Aku merangkai kata demi kata
Saat duduk dalam kelasku
Diantara beribu langkah
Aku merapatkan langkahku
Disebuah bangku kelasku.
HARAPAN
Bertemankan sepi dalam sajak
senja
Aku bertatap sinar kuning senja
Merindukan sang harapan yang
pernah ada
Yang kini lenyap dengan sinar
sang mentari
Aku merenung dibawah sinar senja
Dengan hati yang hancur lebur
Aku ingin sekali memiliki harapan
itu kembali
Tapi, apa yang baik kuperbuat
Aku bersimpuh diatas sajadah
Menatap harapan yang akan kembali
Dengan segenap jiwa
Aku merayu dan meminta
Harapanku kan kembali dalam sisi.
JALAN YANG
AKAN KUTEMPUH
Aku
berucap dalam batin,
Menatap
jalan yang hendak aku lalui
Menitih
satu demi satu, sedikit demi sedikit
Memandang
jauh disana
Apakah
jalan itu seperti dalam benakku
Atau
kah akan berbeda jalur.
Aku
terdiam….
Aku merasa
antusias dan bimbang
Antusias
tuk cepat meraih apa yang ada dalam benak
Dan
bimbang akan jalan yang akan berliku-liku.
Ku sapu
rasa bimbang,, dan ku bangkitkan rasa antusias
tak ada
yang boleh menggoyahkannya
Ku
perkuat benteng impian
Dan aku
pun melangkah,
Sedikit
demi sedikit dan terus melaju.
KU
YAKIN
Kumelintas
pada garis berliku-liku
Melawan
beribu hawa nafsu
Mempertahankan
kekuatan benteng dalam diri
Tapi
seringkali goyah
Kujalani
setiap detik hidup ini dengan pengalaman kecil
Yang
belum mampu membuatku mengkokohkan benteng
Kusapu
segala bekas debu
Dan tak
henti-hentinya terus kusapu
Namun
debu pun tak hentinya tuk mendekat
Ku
rapuh,
Ku
berserah,
Namun
ku kuat,
Tapi ku
hanya butuh waktu yang tidak sedikit
Karena
ku yakin.
MENGENAL-MU
Mengenalmu
adalah hal terindah
Dekat
kepadamu adalah keberuntungan
Diperhatikan
olehmu adalah kesenangan
Dicintai
olehmu adalah keajaiban
Kau tak
pernah lepas dari memikirkan kami
Tak
pergi dari singgahsana
Kau tulis
jalan kami
Tapi
kau coba kami dengan menitip pelajaran didalamnya
Aku
lahir dari seseorang yang mengenalmu
Mungkin
itu juga aku bisa mengenalmu
Tapi
aku lalai dari mencari tau
Siapa
sebenarnya Engkau
Kini
kumulai mengerti
Aku
mulai sunggu-sungguh mengenalmu
Dan aku
tak ingin ikut dengan-Mu karena keluargaku
Tapi ku
ingin mengenal-Mu dan ikut dengan-Mu
Karena
aku mengerti dan tahu Engkau.
MENYERAH
Mundur,,,
Karena
tak mampu lagi
Menyerah,,,
Mungkin
akan ku hampiri
Ku tak
ingin melihatmu dari jauh
Tapi
kau selalu saja terlintas dihadapku
Meski
harapan akan dirimu
Namun
ku tak ingin ingatan itu singgah
Andai
kau selalu ada
Tapi
jangan pernah singgah dibenakku
Harapan
akan kehadiranmu adalah kesenangan
Tapi
lintasan pikiran tentangmu adalah kesengsaraanku
Ku
ingin kau jauh dari pikiranku
Tapi
selalu ada di hadapanku
AKU YAKIN
aku berlari
dalam kesendirian
membuat
keramaian di kesunyian
mencoba
tersenyum dalam kesedihan
harapan pun
tak lepas dari genggaman
ku berjalan
tuk merangkul duniaku
lalu ku
coba berlari tuk menggapai akhiratku
terjatuh
mungkin akan ku jumpai
meski harus
menahan keyakinan
untuk tetap
dalam jalur
tali
penghalang pun akan ku temukan
tapi akan
ku bantai dengan segumpal kepercayaan
bahwa aku
akan meraih sebuah mimpi itu
dan aku
yakin
#maaf jika ada banyak kesalahan dalam penulisan dan setiap garis katanya.
puisi di atas adalah puisi yang masih sangat butuh inspirasi dan bantuan dari kalian semua, dengan memberikan komentar ataupun saran itu akan bisa membuat penulis lebih termotivasi lagi. Terima kasih atas kesempatannya untuk membaca postingan saya.
Wassalam. Aisyah 'Mine'.
Good 🏆
BalasHapus