Jumat, 09 Oktober 2015

Budidaya Tanaman Padi Singkat dan Jelas

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabaraktuh.
 selamat malam. malam ini lanjut posting mumpung sempat. kali ini saya memposting mungkin seperti makala dan penelitian. ini merupakan materi yang saya dapat sewaktu praktek di sebuah perusahaan besar. mungkin ini yang bisa saya bagi kepada akhi dan ukhti. selamat membaca.


 Instalasi Budidaya Tanaman Padi
Padi merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Tanaman padi adalah tanaman semusim dengan rentan waktu selama 3 bulan. Dalam budidaya tanaman padi sawah , varietas yang dibudidayakan yaitu varietas Ciherang dan Cisantana, keunggulan dari varietas ini adalah salah satunya malai buahnya lebih panjang dan masa panennya lebih cepat sekitar 95-105 HST.  Untuk mendapatkan hasil tanaman padi yang optimal maka tahapan yang dilakukan dalam budidaya tanaman padi sawah, yaitu :
ü  Persiapan lahan
ü  Pengolahan tanah
ü  Persemaian
ü  Penanaman
ü  Pemeliharaan
ü  Panen dan pasca panen

A.      Persiapan Lahan
Untuk mendapatkan tanaman padi yang baik, maka langkah awal yang kita ambil dalam budidaya tanaman padi sawah adalah persiapan lahan. Persiapan lahan meliputi pembersihan. Tujuan dari pembersihan adalah untuk memudahkan pekerjaan saat pengolahan tanah berlangsung, dengan cara membersihkan gulma, rumput-rumput dan bebatuan yang ada pada lahan. Persiapan lahan sangat diperlukan untuk menentukan keberlanjutan pertumbuhan tanaman padi.

B.       Pengolahan Tanah
Langkah setelah persiapan lahan yaitu pengolahan tanah. Pengolahan tanah adalah suatu usaha untuk mempersiapkan lahan bagi pertumbuhan tanaman dengan cara memperbaiki tekstur tanah yang bertujuan untuk menciptakan kondisi tanah yang siap tanam. Pengolahan tanah dilakukan untuk mempermudah atau mempercerpat siklus udara dalam tanah. Saat pengolahan tanah air yang dibutuhkan hanya sedikit dengan ketinggian 10-20 cm.
Dalam pengolahan tanah dilakukan 3 tahap, yaitu :
·         Pembajakan
Tujuan pembajakan yaitu digunakan untuk memotong dan membalik tanah. Pembajakan dilakukan dengan Bajak.
·         Penggarukan
Tujuan penggarukan yaitu menghancurkan bongkah tanah yang besar menjadi lebih kecil dan sisa tanaman dan gulma yang terbenam dipotong menjadi lebih halus, sehingga mempercepat proses pembusukan. Fungsi penggaruan yaitu menjadikan tanah gembur dan rata, tata air diperbaiki, sisa-sisa tanaman dan tumbuhan pengganggu dicampur dengan lapisan tanah atas.  Pembajakan dilakukan menggunakan Gelebek / Galendrong
·         Pemerataan
Pemerataan yaitu meratakan tanah yang sudah dibajak dan digaru agar memudahkan nantinya dalam penanaman. Pemerataan dilakukan menggunakan Sisir.
Sebelum pengolahan tanah sebaiknya rendam tanah minimal 3 hari atau lebih. Begitu juga saat sesudah pembajakan dan penggaruan. Agar tanah menjadi lebih lunak, maka sebaiknya rendam lahan sawah yang akan ditanami selama 1 minggu.
C.      Persemaian
Setelah tanah diolah maka yang dipersiapkan selanjutnya yaitu bibit padi yang akan disemaikan. Persemaian adalah tempat menanam benih atau bibit yang bersifat sementara, dimana tanaman ini dipelihara sampai saat dipindahkan ke lapangan. Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan produksi. Dalam persemaian digunakan tempat persemaian yang merupakan alat untuk menabur bibit sebelum dipindahkan ke lahan. Adapun tempat persemaian yang baik, yaitu :
1)      Subur, banyak mengandung humus dan gembur
2)      Tempat terbuka, tidak terlindungi oleh pepohonan sehingga sinar matahari dapat diterima dan dipergunakan sepenuhnya.


Adapun cara-cara menyiapkan bibit pada tanaman padi sebagai berikut.
-       Bersihkan terlebih dahulu talang yang akan digunakan.
-       Lalu isi talang dengan menggunakan lumpur atau tanah yang berhumus. Tanah yang diisi sebaiknya tidak terlalu penuh. Berat dalam satu talang sekitar 150-180 gram.
-       Benih yang akan ditabur ditempat pesemaian sebaiknya di rendam terlebih dahulu selama satu malam ,kemudian diangkat dari rendaman air sebelum ditabur agar benih dapat berkecambah secara merata.
-       Benih yang ditabur sekitar 200 gram per talang.
-       Untuk melindungi bibit dari serangan burung, maka dipasangkan jaring.
-       Talang yang sudah diisi bibit harus disiram setiap hari agar memudahkan pertumbuhan dan tidak mengalami kekeringan.
-       Umur bibit yang siap dipindahkan dilahan siap tanam adalah 9-13 hari setelah benih di tabur.
Selama benih disemaikan, perlu diperhatikan apakah benih terlalu muda atau terlalu tua untuk dilakukan penanaman. Karena jika benih terlalu muda atau kecil maka benih akan mudah layu atau mati sedangkan jika terlalu tua atau besar maka bibit sukar berkembang.

D.      Penanaman
Sistem penanaman yang digunakan dalam budidaya adalah sistem tanam Legowo. Legowo  menurut bahasa Jawa berasal dari  kata “ Lego “ yang berarti luas dan “ Dowo “ yang berarti panjang. Menurut pembimbing kami dalam Budidaya Tanaman Padi, Jajar legowo yaitu suatu pola tanam dengan garis memanjang dan  jarak yang ditentukan yang kemudian diselingi satu baris kosong. Jarak tanam yang dipinggir setengah dari jarak tanam yang ditengah. Pada prinsipnya sistem jajar legowo adalah meningkatkan populasi dengan cara mengatur jarak tanam, selain itu sistem tanam tersebut juga memanipulasi lokasi tanaman sehingga seolah-olah tanaman padi buat menjadi taping ( tanaman pinggir ) lebih banyak.
Sistem penanaman legowo yaitu sistem penanaman dengan jarak yang telah di tentukan, yaitu dengan jarak tanam 40 cm x 20 cm x 10 cm (40 cm lorong, 20 x 10 jarak tanam). Umur bibit yang digunakan sebaiknya kurang dari 21 hari. Gunakan 1-3 bibit/lubang tanam. Pada lahan sawah yang telah dipraktikkan yaitu dengan menggunakan sistem tanam  Legowo 4.1 yaitu setiap 4 baris tanaman padi diselingi 1 barisan kosong dengan lebar dua kali jarak dalam barisan, dengan jarak tanam 40 cm x 25 cm x 12,5 cm.
Adapun keunggulan dari sistem penanaman legowo yaitu :
-       Memudahkan pemeliharaan
-       Menghemat penggunaan pupuk
-       Mengurangi serangan Hama Tikus
-       Produktifitas cenderung lebih tinggi
E.       Pemeliharaan
Agar mendapat pertumbuhan dan perkembangan yang optimal maka dilakukan pemeliharaan pada tanaman. Langkah-langkah dalam pemeliharaan, yaitu :

1.      Penyulaman
Penyulaman adalah mengganti tanaman yang rusak, tumbuh kurang sempurna atau mati yang disebabkan karena kesalahan pada waktu penanaman. Tujuan penyulaman yaitu untuk menghindari kerugian yang disebabkan karena menurunnya jumlah tanaman dilapangan. Tanaman biasanya disulam sekitar 5-7 HST. Penyulaman ini harus segera dilakukan agar pertumbuhanya tidak tertinggal dengan yang lain. Bila penanaman dilakukan dengan cara pindah, pengganti bibit yang mati bisa diambil dari bibit yang masih ada dipersemaian.

2.      Penyiangan
Penyiangan adalah kegiatan membersihkan tanaman pengganggu atau rumput-rumput disekitar tanaman padi, karena rumput liar dapat menyadap zat-zat makanan dan garam-garam mineral dari dalam tanah dan dapat menjadi pesaing bagi tanaman budidaya yang sebenarnya dapat dimanfaatkan seluruhnya oleh tanaman padi. Penyiangan dapat dilakukan sampai sebelum masa panen. 
Tujuan penyiangan, yaitu :
-       Untuk membersihkan tanaman yang sakit,
-       Mengurangi persaingan tanaman dengan gulma dalam penyerapan hara, sinar matahari dan tempat,
-       Mencegah terbentuknya atau berkembangnya gulma,
-       Mencegah tersumbatnya saluran dan aliran air,
-       Mengurangi hambatan produksi anakan.
Penyiangan dilakukan secara manual dengan mencabut gulma dengan tangan atau “osrok”/landak (mesin penyiangan).
1.      Dilakukan pada kondisi tanah macak- macak dengan ketinggian air 2-3 cm.
2.      Gulma yang terlalu dekat dengan tanaman padi sebaiknya dicabut dengan tangan.
3.      Dilakukan 2 arah yaitu diantara dan dibarisan tanaman.

3.      Pengairan
Tujuan pengairan yaitu untuk memenuhi kebutuhan air yang diperlukan tanaman dalam proses metabolisme sehingga pertumbuhan dan perkembangan tanaman menjadi optimal. Air yang dipergunakan sebaiknya air yang berasal dari sungai, sebab banyak mengandung lumpur dan kotoran yang berguna untuk menambah kesuburan tanah dan tanaman. Pengairan juga dilakukan saat pengolahan tanah, tujuannya untuk melunakkan tanah yang akan diolah.Kedalaman air diatur dengan cara :
a.       Umur 0-8 hari dalamnya air 5 cm
b.      Umur 9-45 dalamnya 10-20 cm
c.       Padi yang sudah membentuk bulir dan mulai menguning dalamnya 25 cm. Setelah itu dikurangi sedikit demi sedikit.
d.      10 hari sebelum panen sawah dikeringkan agar padi dapat masak bersama-sama

4.      Pemupukan
Pemupukan adalah pemberian unsur hara pada tanaman yang dilakukan secara rutin agar tanaman dapat tumbuh optimal. Pemupukan dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu :
1)      Pemupukan pertama
·         7-14 HST = KCL(50 kg/ha), Urea(150 kg/ha), SP36(50 kg/ha)
2)      Pemupukan kedua
·         30-35 HST = Urea(100 kg/ha)
3)      Pemupukan ketiga
·         40-45 HST = Urea(25 kg/ha) dan NPK(100 kg/ha)
Adapun pupuk yang digunakan yaitu pupuk kimia, yakni pupuk Urea, SP36, KCL dan NPK. Adapun fungsi dari pupuk tersebut yaitu :
o   Urea berfungsi untuk membantu perkembangan daun, memperbanyak anakan.
o   KCL berfungsi merangsang pembuahan dan mempercepat proses fotosintesis.
o   NPK berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar.
o   SP36 berfungsi untuk meningkatkan hasil panen kerena mengandung unsur micro primer yaitu unsur phospate dalam jumlah tinggi yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.


Dosis pemupukan =  Dosis/Ha  × Luas lahanWereng coklat ini sering kali menyerang tanaman yang dapat menyebabkan anakan banyak tetapi batangnya pendek. Cara pengendalian hama ini dengan meyemprotkan  racun Hopper 500 EC dengan takaran penyemprotan yaitu: dosis 0,125-0,2500 ml/l air.
                        Luas/Ha

5.      Penyemprotan secara berkala
Penyemprotan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara berkala jika padi terkena penyakit atau hama dengan menggunakan pestisida atau membasmi hama dan penyakit. Secara umum dalam penyemprotan dilakukan 7-10 hari. Tetapi dalam praktik yang dikerjakan penyemprotan dilakukan selama 3 hari. Dosis yang digunakan biasanya terdapat dibelakang kemasan lalu ditambah dengan air 5 liter. Misalnya racun Hopper 500 EC, digunakan untuk membasmi hama dengan dosis/konsentrasi 0,125-0,2500 ml/l air atau 250 cc + 5 liter air. Racun lainnya yaitu Regent dan Gandasil B. Penyemprotan dilakukan menggunakan knapsack sprayer. 

F.       Pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tanaman)
OPT(Organisme Pengganggu Tanaman) adalah semua organisme yang dapat merusak, mengganggu kehidupan ataupun menyebabkan kematian pada tanaman. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman sangat penting bagi pertumbuhan tanaman karena sangat berpengaruh besar terhadap hasil tanaman nanti.
a)      Gulma adalah tanaman pengganggu yang tidak diinginkan keberadaannya diantara tanaman budidaya. Yang termasuk gulma dalam budidaya tanaman padi sawah, yaitu :
Ø  Enceng lembut/gondok
Enceng lembut adalah tumbuhan setahun,berdaun lebar yang hidup di habitat semi perairan dengan tumbuhan 40-50 cm. Gulma monokotil ini mempunyai batang yang pendek,lunak,dan akar amat pendek serta mempunyai rongga udara pada batang sehingga dapat terapung diatas air.
Cara pengendalian gulma jenis ini adalah pencambutan dengan menggunakan tangan atau dengan menggunakan insektisida kimia atau racun seperti Kodang.
Ø  Genjer
Genjer adalah tumbuhan yang hampir sama dengan enceng lembut yang hidup disemi perairan. Gulma jenis ini mempunyai batang yang lunak yang berwarna hijau.
Cara pengendalian gulma jenis ini yaitu pencabutan dengan menggunakan tangan atau penyemprotan insektisida kimia dengan menggunakan racun yaitu Kodang

b)   Hama adalah binatang yang mengganggu tanaman baik dilahan maupun di penyimpanan yang menurunkan secara kualitas maupun kuantitas dengan cara menggerek,mengisap,memakan.menjilat,menusuk bagian-bagian tanaman yang menyebabkan kerusakan pada tanaman. Yang termasuk hama, yaitu : 
Ø  Burung
Burung yang  banyak menyerang tanaman  padi, adalah burung pipit. Serangan burung ini mulai ada saat penyemaian, yaitu memakan benih yang telah ditebarkan, kemudian saat padi masih muda ataupun saat padi sudah mulai menguning.
Cara pengendalian burung yaitu dengan cara memasang jaring. Pemasangan jaring biasanya dilakukan pada saat padi berumur 60/90 hari atau saat berbunga. Dapat pula dengan cara memasang bunyi-bunyian atau mengusirnya menggunakan orang-orangan yang digerakkan dengan tali diatas tanaman padi.
Ø  Wereng Coklat (Nilaparvata lugens)
Akibat serangan hama ini menyebabkan tanaman padi mati kering, tampak seperti terbakar, serta dapat menularkan beberapa jenis penyakit. Pemupukan kandungan N tinggi tanpa diimbangi P,K tinggi serta penanaman dengan jarak tanam rapat sangat rentan terserang wereng coklat. Hama wereng coklat menyerang tanaman padi mulai dari pembibitan hingga fase masak susu. Gejala serangan ditandai terdapatnya imago, menghisap cairan tanaman di pangkal batang, kemudian tanaman padimenguning, akhirnya mengering. Pengendalian hama wereng coklat diantaranya melakukan pengaturan jarak tanam, menanam varietas tahan wereng (bisa meminta informasi ke dinas pertanian terdekat), penggunaan lampu perangkap, serta memanfaatkan musuh alami (contoh : laba-laba Ophione nigrofasciata, Paederus fuscifes, Coccinella, kepik Cyrtorhinus lividipennis). Apabila serangan di luar ambang kendali, aplikasikan insektisida berbahan aktif imidakloprid, bensultap, BPMC, betasiflutrin, buprofezin, dimehipo, tiametoksam, atau karbofuran. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk di kemasannya.
 Wereng coklat cara pengendaliannya adalah mengurangi atau mengeringkan air sawah selama  1 minggu. 
Ø  Walang Sangit(Leptocorixa acuta)
Walang sangit dapat merusak bulir padi pada fase pemasakan atau sekitar umur 90 HST. Hisapan selama  fase masak susu menyebabkan bulir hampa. Hisapan selama fase pengisian menyebabkan rendahnya mutu bulir dan beras pecah. Hama ini meletakkan telurnya pada daun rumput teratas atau daun bendera padi. Jika telah menetas maka akan bergerak ke bulir padi dan mengisapnya.
 Cara pengendalian walang sangit yaitu dengan bangkai ketam yang telah busuk. Caranya, ketam yang teleh busuk ditaruh pada tengah-tengah papan kayu yang bagian pinggirnya telah diolesi dengan perekat bau ketam akan menarik walang sangit dan selanjutnya akan terperangkat atau dengan menggunakan ikan kering yang sudah dibasahi ( bau menyengat ).
Ø  Keong mas
 Merupakan salah satu jenis hama yang menyerang tanaman padi pada saat tanaman padi masih muda atau berumur 45-60 HST. Keong menyerang tanaman padi dengan  cara memotong batang padi yang masih mudah kemudian memakannya.   
Cara pengendalian keong yaitu megeringkan sawah untuk mengurangi perkembangbiakan dan juga dengan menyemprotkan racun, adapun racun yang digunakan yaitu racun Bestnoid 60 WP dengan dosis 375-500 g/ha. Dapat pula dilakukan dengan telur yang ada di batang padi agar dibuka dan ditenggelamkan kedalam air.
Ø  Wereng Hijau
Hama pengganggu tanaman padi jenis ini adalah Nephotettix virescens. Hama wereng hijau merupakan hama penyebar (vektor) virus tungro penyebab penyakit tungro. Fase persemaian sampai pembentukan anakan maksimum merupakan fase paling rentan serangan wereng hijau. Gejala kerusakan ditandai tanaman kerdil, anakan berkurang, daun berubah menjadi kuning sampai kuning oranye. Pengendalian hama wereng hijau selama budidaya ini sama seperti pengendalian hama wereng coklat. 
c)    Penyakit adalah sesuatu yang menyimpang dari keadaan normal, yang menimbulkan gejala yang dapat dilihat, menurunkan kualitas atau nilai ekonomi yang merupakan akibat interaksi yang cukup lama. Yang termasuk penyakit dalam tanaman padi sawah.
Ø  Tungro
Penyebab dari penyakit tungro adalah virus tungro yang ditularkan oleh Nepotettix Virecens(wereng hijau). Gejala dari penyakit ini yaitu tanaman tumbuh kerdil, daun menguning dan agak menggulung, jumlah anakan berkurang, perkembangan akar terlambat, butir berbercak coklat, dan bulir ringan. Serangan pada daun tua ditunjukkan dengan bintik-bintik cokelat bekas tusukan serangga menular. Malai yang dihasilkan kecil dan tidak dapat keluar dengan sempurna. Virus tungro jika menyerang pada masa pertumbuhan maka akan terkena penyakit kerdil rumput. Apabila pada masa bunting maka terkena penyakit kerdil hampa.
Pengendalian tungro dilakukan dengan cara:
·         Mengendalikan serangga penular ( wereng hijau)
·         Menggunakan varietas resisten serangga penular
·         Menjaga kebersihan lingkungan, menghilangkan sumber infeksi dengan mencabut, dan memunaskan tanaman yang terserang
·         Secara kimia dengan seed treatment pada tanah pesemaian dan aplikasi insektisida jika terlihat gejalah tungro.
Ø  Hawar Daun Bakteri (Xanthomonas oryzae pv oryzae)
Penyakit ini mengakibatkan daun yang sakit berubah menjadi hijau kelabu, mengering, helaian daunnya melengkung. Pengendaliannya dengan menggunakan varietas tahan dan pemupukan yang seimbang, mengatur pengairan, penyemprotan fungisida copcide 77 WP(0,5-1 gram/liter).
Ø  Bercak cokelat ( Brown spot )
Penyebab panyakit ini adalah infeksi cendawan Bipolaris  Orizae. Gejalanya tampak pada daun dan kulit gabah. Disamping itu, juga tampak pada koleoptil, pelapah daun dan cabang malai.
Pada daun yang terserang terlihat barcak bentuk oval dengan penyebaran merata, bercak berwarna cokelat dengan titik tengah berwarna hitam atau cokelat. Bercak bercak ini sering menutupi permukaan kulit.
     Cara pengendalian bercak cokelat ( brown spot ) dilakukan dengan cara :
·           Menggunakan varietas tahan bercak cokelat
·           Pergiliran tanaman dengan palawija
·           Perbaikan cara bertanam 
·           Aplikasi fungisida yang dianjurkan saat jumlah anakan maksimum, pada saat bunting, serta permulaan berbunga
    
G.      Panen dan Pasca Panen
A.    Panen
Untuk mendapatkan hasil yang berkualitas tinggi perlu didukung dengan   waktu  panen yang tepat, cara panen yang baik dan penanganan pasca panen yang baik. Panen merupakan pekerjaan akhir dari budidaya tanaman yang akan dilanjutkan dengan kegiatan Pasca panen yang meliputi Perontokan, Pengeringan, Pembersihan,  Pengeringan, Penggilingan, dan Penyimpanan.
1.Waktu panen
Padi  yang siap panen memiliki tanda-tanda sebagai berikut.
v  Kurang lebih 90% malai menguning.   
v  Daun bendera sudah menguning(33-36 hari setelah berbunga)
v  Kadar air gabah sekitar 25%.
v  Bagian bawah malai masih terdapat sedikit gabah hijau.
v  Umur tanaman padi jenis ciherang dan cisantana yang siap panen adalah 95-105 HST .
Penentuan umur saat panen harus dilakukan dengan tepat. Panen yang terlalu awal atau terlambat dapat mengakibatkan kualitas gabah menurun. 
Sebelum waktu panen, kurang lebih 1-2 minggu sebelumnya padi dikeringkan agar padi masak secara merata , kadar air menurun,  dan memudahkan panen. Panen dilakukan pada cuaca yang cerah, dimulai sekitar pukul 09.00 sampai 17:00. Sebelum pukul 09.00 biasanya masih banyak embun, sedangkan setelah pukul 09.00 embun sudah banyak yang menguap, sehingga kadar air gabah menurun. Panen yang dilakukan saat hujan akan memperberat pekerjaan dan kadar air gabah akan tinggi.                                                                                  
2.Tata Cara Panen
Sebelum panen terlebih dahulu sawah dikeringkan selama 7-10 hari, alat yang digunakan panen yaitu sabit bergerigi. Padi dipotong dibagian tengah dengan jarak potongan 20-30 cm dari tanah. Potongan batang padi tersebut  diletakkan pada alas yang telah disiapkan.
Umur tanaman padi pada sistem tanam Ciherang dan Cisantana yang siap panen adalah 95-105 HST. Padi yang telah dipanen kemudian di kumpulkan di tempat yang sudah disiapkan untuk kemudian di rontokkan dengan menggunakan mesin Power Threser atau mesin perontok. Sebaiknya dalam pengumpulannya gunakan alas supaya gabah tidak tercecer dan kadar kotoran tidak bertambah.
B.     Pasca Panen
1)      Perontokan
perontokan dilakukan   dengan menggunakan mesin Power Threser atau mesin perontok yang bertujuan untuk memisahkan gabah dengan bagian batang padi. Dalam kegiatan merontokkan padi di gunakan mesin perontok padi yaitu Power Threser dan Combain Harvesfer. Perbedaan dari mesin Combain dengan mesin Threser adalah jika mesin Threser hanya berfungsi untuk memisahkan gabah dengan batangnya, sedangkan mesin Combain dapat digunakan untuk memanen sampai memisahkan gabah dan jerami. Salah satu keunggulan mesin kombain adalah jeraminya langsung dapat tercacah. Setelah itu, gabah dikumpulkan kemudian dimasukan kedalam karung dan selanjutnya di bawa ketempat pengolahan hasil pertanian atau ruang Rice Milling Unit(RMU) untuk diolah lebih lanjut.
2)      Pembersihan
Tujuan pembersihan yaitu untuk menghilangkan kotoran, gabah hampa dan benda asing, sehingga kualitas gabah dapat meningkat. Pembersihan dilakukan dengan ditampi atau diayak.
3)      Pengeringan
Padi yang sudah di pindahkan ke Rice Milling Unit selanjutnya perlu dikeringkan dengan dijemur dibawah sinar matahari langsung. Tujuan dari pengeringan yaitu untuk menurunkan kadar air gabah mencapai 14%. Sebab kadar air gabah yang baru dipanen sekitar 20-22%. Penjemuran dilakukan 2 atau 3 hari selama 3 atau 4 jam sehari. Ketebalan gabah 5-7 cm, dan usahakan dilakukan pembalikan 2 kali agar keringnya merata. Penjemuran sebaiknya dilakukan diatas lantai. Penjemuran gabah dihentikan sampai kadar air mencapai 14 %. Apabila gabah belum kering maka ditutup dengan terpal. Kemudian gabah dikemas dalam karung dan diistirahatkan minimal 1 malam untuk kemudian digiling.
Jika musim hujan akan sulit untuk mendapatkan sinar matahari, maka sebagai penggantinya digunakan sumber panas dari lampu petromak (mesin pengeringan). Suhu pengering untuk benih 42°C sedangkan untuk dikomsumsi 50°C.
4)      Penggilingan
Sebelum digiling sebaiknya gabah yang baru dikeringkan diangin-anginkan untuk menghindari bulir pecah saat penggilingan. Setelah gabah mencapai kadar air maksimum 12-14% untuk digiling, maka gabah dimasukan ke dalam ruang Rice Milling Unit untuk digiling menggunakan mesin penggilingan padi. Setelah itu beras ditimbang sesuai dengan permintaan konsumen.
5)      Penyimpanan

Penyimpanan padi sebaiknya dimasukkan kedalam karung agar kualitasnya terpelihara dengan baik. Dan diusahan ditempatkan pada ruang penyimpanan khusus beras. Jika tidak langsung ditempatkan kedalam karung, boleh ditempatkan di atas kayu untuk menjaga kelembaban tetap terjaga.

Alhamdulillah. akhirnya selesai juga. semoga dengan postingan ini, dapat bermanfaat . dan mohon bantuannya, jika masih kurang lengkap, mohon kritikannya ya. salam dari Nurul. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Syukron Jazakumullahu khair.

Kami terima saran dan kritiknya.

Review Manajemen Strategi

REVIEW BUKU PENGANTAR PUBLIC RELATIONS: TEORI DAN PRAKTIK (KEITH BUTTERICK) Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Public Relat...